Inilah Kunci Meraih Kebahagiaan dalam Hidup

 

Inilah Kunci Meraih Kebahagiaan dalam Hidup ~ Banyak orang yang tidak tahu bahkan tidak jarang banyak orang yang salah dan bahkan tidak menemukan kebahagiaan dalam hidup. Mengapa? Karena banyak orang yang tidak memiliki kuncinya atau bahkan tidak tahu kuncinya. Kiran Banget akan memberikan kunci untuk semua pembaca agar bisa bersama-sama meraih kebahagiaan. Namun sebelum itu, ada baiknya baca yg ini dulu ( rekomended : Menjadi Pribadi Baik Setiap Saat )

Inilah Kunci Meraih Kebahagiaan dalam Hidup
Inilah Kunci Meraih Kebahagiaan dalam Hidup
Kunci kebahagiaan ada di pikiran. Untuk itu, sebenarnya kebahagiaan ada di dalam diri kita, dan bisa kita putuskan pada hari ini juga. Situasi diluar boeh sangat buruk, tapi kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Sayangnya tanpa disadari kita sering menciptakan ketidakbahagiaan, antara lain lewat pikiran. Tahukah Anda, ada 7 pikiran yang membuat kita tidak bahagia (Seven Thought That Make You Unhappy), yaitu: 

1. There is better: selalu melihat milik orang lain lebih baik, selalu membanding-bandingkan miliknya dan dirinya dengan milik dan diri orang lain, selalu melihat dirinya kurang, tapi kalau melihat orang lain selalu lebih baik. 

2. I want more and more: saya mau lagi dan lagi, selalu merasa kurang dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki (terutama berkaitan dengan materi). Kita harus merasa cukup bahwa Tuhan sudah memberi sesuai proporsi kita masing-masing. Kalaupun merasa kurang adalah kurang ilmu, karena hadiah terindah dari Tuhan kepada kita adalah potensi, dan hadiah kita kepada Tuhan adalah manfaat, untuk bisa member manfaat diperlukan ilmu. 

3. If its not black, it must be white: hanya berpikir hitam putih, padahal hidup ini penuh dengan nuansa, ada grey area. Berpikir hitam putih adalah berpikir sempit dan membuat kita tidak bahagia. Misalnya: kalau tidak sukses buka usaha restoran, buka usaha apapun akan gagal. 

 4. If its not perfect, its not good: ini adalah orang yang mengejar kesempurnaan, padahal kesempurnaan hanya milik Tuhan sehingga kita tidak akan pernah bisa mengejarnya. Berpikir perfeksionis adalah tidak realistis, karena dia akan sulit untuk memulai dan menyelesaikan. Perfeksionis berbeda dengan high standart. 

5. Why is this always happening to me? Pikiran yang menggenaralisir suatu peristiwa dengan kehidupannya, sering berpikir secara berlebihan. Mislanya berpikir “Kenapa sih orang-orang tidak suka sama saya?”, “Kenapa saya selau dicemooh?”. Ia membuat generalisasi, peristiwa yang hanya beberapa kali terjadi tapi dikatakan “selalu”. 

6. I know whats going on. Berpikir “jump in to conclusion”, langsung menuduh sesuatu, langsung mengambil kesimpulan tanpa didukung data dan fakta yang benar. Misalnya: ada orang bisik-bisik, langsung menuduh mereka sedang membicarakan tentang dirinya, 

7. I am a label, you are a label. Sering memberi label tertentu kepada dirinya dan kepada orang lain. Menafsirkan kejadian menurut pikirannya sendiri. Misalnya, memberi label “pemarah” kepada seseorang. Bahagia didapat jika kita bergantung pada diri sendiri dan Tuhan. Melihat kiri kanan tidak akan membuat kita bahagia. 

Kita harus bahagia dan bersyukur dalam kondisi apapun, karena kecenderungan manusia kalau sedang ada di atas terlena, dan kalau sedang ada di bawah merasa tidak beruntung dalam hidup ini. Jadikalnlah pikiran sebagai teman, sehingga dia akan membantu kita untuk bahagia. Kalau pikiran dijadikan musuh maka dia akan membuat kita tidak bahagia. Misalnya: Tiidak punya uang adalah fakta. Tapi yang membuat tidak bahagia bukan fakta, melainkan pikiran. Banyak yang tidak bisa membedakan antara fakta dan pikiran.

Semoga Bermanfaat.